Bandar Lampung, Juli 2025 — Universitas Lampung (Unila) kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Kali ini, sebuah tim PKM bidang Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK) berhasil menarik perhatian dan meraih pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk tahun 2025.
Gagasan yang lolos pendanaan ini berjudul “Gambling Activity Tracing Engine (GATE) System: Inovasi Berbasis Artificial Intelligence Untuk Pemblokiran Situs Judi Online Sebagai Upaya Pemberantasan Kemiskinan.” Proposal ini menghadirkan sebuah konsep sistem cerdas berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dirancang khusus untuk mendeteksi dan memblokir situs-situs judi online. Tujuannya jelas, yakni memutus mata rantai masalah kemiskinan yang kerap dipicu oleh jeratan judi online.
Dibimbing oleh Dr. Pujiati, S.Pd.,M.Pd., tim ini terdiri dari lima mahasiswa dengan latar belakang program studi yang beragam, mencerminkan kolaborasi multidisiplin:
1. Aulia Rafly Lubis (Ketua, Pendidikan Ekonomi, Angkatan 2022)
2. Eka Arinda (Anggota, Pendidikan Ekonomi, Angkatan 2022)
3. Mohamad Ghinau Thofadilah (Anggota, Pendidikan Ekonomi, Angkatan 2022)
4. Zaka Kurnia Rahman (Anggota, Teknik Informatika, Angkatan 2022)
5. Belia Nabila Putri (Anggota, Ilmu Hukum, Angkatan 2022)
Aulia Rafly Lubis menjelaskan bahwa ide GATE System muncul dari keprihatinan terhadap dampak destruktif judi online terhadap ekonomi masyarakat, terutama dalam memicu kemiskinan. “Kami melihat bahwa judi online bukan hanya masalah moral, tetapi juga ekonomi. Dengan sistem ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya pemberantasan judi online, yang pada gilirannya dapat membantu masyarakat keluar dari jerat kemiskinan,” ujarnya.
Dr. Pujiati, S.Pd.,M.Pd. menambahkan bahwa kekuatan gagasan ini terletak pada pendekatan multidisiplin yang diterapkan tim. “Penggabungan keahlian dari bidang ekonomi, informatika, dan hukum dalam satu tim ini sangat krusial. Ini memungkinkan kami untuk tidak hanya melihat masalah dari satu sudut pandang, melainkan merancang solusi yang lebih holistik dan aplikatif dalam konteks pemberantasan judi online dan pengentasan kemiskinan,” jelasnya.
Prestasi ini tidak hanya membuktikan kapasitas akademik mahasiswa Unila dalam menghasilkan gagasan konstruktif, tetapi juga menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu-isu sosial yang relevan. Diharapkan, gagasan GATE System ini dapat direalisasikan dan memberikan dampak positif yang signifikan dalam upaya pemberantasan judi online dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.