Bandar Lampung, 25 Juli 2025 — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung menerima kunjungan kerja dari Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Ruang Sidang FKIP Unila. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan institusi pendidikan dalam pelestarian bahasa, aksara, dan budaya Lampung.
Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Kemenko PMK yakni Ferdiansyah, S.Kom., M.T., Nugroho, S.Sos., M.Sc., dan Reski Puteri Yudhiesyah, S.Sos., yang disambut langsung oleh Dekan FKIP Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd., didampingi oleh para Wakil Dekan, Kepala Bagian Umum, Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, serta para Koordinator Program Studi S2 Pendidikan Bahasa dan Kebudayaan Lampung serta S1 Pendidikan Bahasa Lampung FKIP Unila.
Kegiatan dimulai dengan sambutan serta penyampaian maksud kunjungan oleh Ferdiansyah, S.Kom., M.T. Dalam penyampaiannya, ia menjelaskan bahwa Lampung menjadi salah satu provinsi dengan peraturan daerah terlengkap di Sumatera yang mengatur tentang bahasa, aksara, ornamen, dan cagar budaya. Oleh karena itu, Kemenko PMK melihat potensi besar FKIP Unila sebagai poros penyedia sumber daya manusia bidang pendidikan, yang sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan budaya Lampung.
“Kami mendapat amanat untuk bergandengan tangan dengan Unila. FKIP memiliki posisi penting untuk mendukung pelestarian budaya. Harapan kami, FKIP dapat berbicara secara lantang pada Rapat Koordinasi Daerah Kemenko PMK tentang strategi pelestarian budaya lokal,” ujar Ferdiansyah.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Dekan FKIP, Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd., yang menyambut baik kunjungan dan kerja sama ini. Ia menegaskan bahwa FKIP Unila berkomitmen mendukung pelestarian bahasa dan budaya Lampung secara berkelanjutan.
“Sebagai orang Lampung, sebagai warga Lampung, kita tentu memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga dan meneruskan warisan budaya kita agar tetap hidup dalam kehidupan masyarakat sehari-hari,” jelasnya.
Dalam kunjungan ini juga dilakukan penandatanganan Implementation Agreement (IA) antara FKIP Unila dan Kemenko PMK, sebagai simbol dimulainya komitmen kerja sama strategis ke depan. Beberapa agenda kerja sama yang dirancang antara lain pelatihan SDM, pengembangan kurikulum berbasis budaya lokal, hingga penguatan program pertukaran budaya.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi bersama para koordinator program studi dan para Dosen di lingkungan FKIP Unila, membahas berbagai inisiatif pelestarian budaya Lampung yang telah dan akan dilakukan. Dalam sesi ini juga diperkenalkan program Summer Camp 2025 yang sedang berlangsung, yang mengangkat tema eksplorasi budaya Lampung oleh mahasiswa asing dari berbagai negara.
Melalui pertemuan ini, FKIP Unila berharap kerja sama ini dapat memperkuat posisi institusi dalam peran aktif pelestarian budaya lokal, serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan manusia berbasis kearifan lokal yang terintegrasi secara nasional.