Lampung Tengah, 18 Agustus 2024 – Dosen Universitas Lampung (Unila) berhasil mendirikan Pojok Baca Saraswati di Balai Kesenian Adat Banjar Sekar Sari, Kampung Rukti Harjo, Dusun VII, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang bertajuk “Kampung Literasi Berbasis Etnosains untuk Menumbuhkembangkan Cinta Lingkungan yang Berkelanjutan.”
Pendirian pojok baca ini dipimpin oleh Dr. Agung Putra Wijaya, M.Pd., Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unila. Menurut Agung, inisiatif ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk membangun kampung literasi yang bertujuan meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.
Pojok Baca Saraswati resmi dibuka pada Minggu, 18 Agustus 2024, dan sejak saat itu, masyarakat sudah dapat memanfaatkan berbagai koleksi buku yang tersedia. Buku-buku tersebut mencakup beragam kategori, mulai dari buku pelajaran untuk jenjang SD hingga SMA, buku komik, novel, serta buku fiksi dan non-fiksi lainnya.
Agung Putra Wijaya mengungkapkan bahwa koleksi buku di Pojok Baca Saraswati akan terus ditambah secara bertahap. “Kami berharap pemanfaatan koleksi buku ini tidak hanya menjangkau masyarakat Dusun VII, tetapi juga seluruh warga Kampung Rukti Harjo,” ujarnya.
Kegiatan pengabdian ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM). Pengelolaan Pojok Baca Saraswati selanjutnya diserahkan kepada Seka Teruna Teruni (STT) Tantra Radja Banjar Sekar Sari Dusun VII Kampung Rukti Harjo, yang dipimpin oleh Ni Wayan Dina Sakarani.
Ketua Adat Banjar Sekar Sari, I Nyoman Puspa Irawan, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Tim Dosen Unila yang telah memilih Dusun VII Kampung Rukti Harjo sebagai mitra dalam kegiatan ini. “Kami sangat bersyukur dan bangga bisa menjadi bagian dari program literasi yang sangat bermanfaat ini,” katanya.
Tokoh masyarakat, I Komang Sudana, juga memberikan pesan kepada seluruh anggota masyarakat, terutama generasi muda, untuk memanfaatkan Pojok Baca Saraswati. “Buku adalah jendela pengetahuan. Saya berharap dari pojok baca ini akan lahir generasi yang sukses dari Dusun VII Kampung Rukti Harjo,” imbuhnya.
Kepala Kampung Rukti Harjo, Hi. Ali Pujiono, turut mengungkapkan rasa terima kasihnya. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program kerja pemerintah desa yang tengah menggalakkan program Taman Baca. “Kami sangat mendukung inisiatif ini karena dapat memperkuat program literasi yang sedang kami jalankan,” ungkapnya.
Peresmian Pojok Baca Saraswati ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kepala Kampung Rukti Harjo, Hi. Ali Pujiono, yang disaksikan oleh seluruh masyarakat yang hadir. Pada kesempatan tersebut, Bunda Literasi Kabupaten Lampung Tengah juga hadir dan menyampaikan harapannya agar semangat literasi ini dapat terus berkembang di seluruh wilayah Kampung Rukti Harjo.
Kegiatan ini diakhiri dengan demonstrasi percobaan sains sederhana oleh mahasiswa Unila. Demonstrasi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah yang sangat antusias mengikuti acara. Sesi tanya jawab yang dilengkapi dengan pemberian doorprize semakin menambah semarak acara tersebut.
Tim pengabdian kepada masyarakat ini tidak hanya melibatkan dosen, tetapi juga mahasiswa Unila. Selain Dr. Agung Putra Wijaya, tim dosen yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Dr. Melya Riniarti, M.Si. (Dosen Jurusan Kehutanan FP Unila) dan Iqbal Firdaus, S.Si., M.Si. (Dosen Jurusan Fisika FMIPA Unila).
Mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah I Made Indra Widyantara (Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Unila), Rana Yulindra (Mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA Unila), Aldi Isnur (Mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA Unila), dan Yohanes Sitorus (Mahasiswa Jurusan Kehutanan FP Unila). Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini menunjukkan sinergi antara akademisi dan mahasiswa dalam upaya memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Dengan adanya Pojok Baca Saraswati, diharapkan budaya literasi di Dusun VII Kampung Rukti Harjo dapat berkembang dengan baik, sehingga dapat mencetak generasi yang lebih cerdas dan berwawasan luas.